Istri Minta Jatah Tiga Kali Sehari, Begini Cara Meredamnya

Mesothelioma Law Firm, Donate Car to Charity California, Donate Car for Tax Credit, Donate Cars in MA, Donate Your Car Sacramento, How to Donate A Car in California, Sell Annuity Payment, Donate Your Car for Kids, Asbestos Lawyers, Structures Annuity Settlement, Car Insurance Quotes Colorado, Annuity Settlements, Nunavut Culture, Dayton Freight Lines, Hard drive Data Recovery Services, Donate a Car in Maryland, Motor Replacements, Cheap Domain Registration Hosting, Donating a Car in Maryland, Donate Cars Illinois.

RAKYATKU.COM - Istilah hiperseks membuat sejumlah orang takut. Bagaimana cara mengenali bahwa Anda hiperseks atau tidak? Bagaimana pula meredamnya?

Seorang wanita berusia 34, Sunarti tahun curhat. Dia bilang sudah dua tahun menikah, namun belum juga dikaruniai anak. Padahal, intensitas berhubungan intim dengan suaminya tergolong tinggi. Tiga kali sehari.

"Pagi hari, sebelum berangkat ke kantor, saya selalu mengajaknya bermesraan. Sore hari, sepulangnya dari kantor, belum sampai dia istirahat dan berganti baju, saya sudah mengajaknya ke kamar," tutur wanita asal Surabaya itu.

Suatu hari, suaminya sambil bercanda mengatakan, "Jangan-jangan kamu hiperseks." Setelah itu, dia mengaku selalu terbawa perasaan. "Saya tidak ingin disebut hiperseks. Kalau benar hiperseks, apa yang harus saya lakukan? Kalau saya biarkan, apa dampak buruknya bagi hubungan dengan suami?”

Dikutip dari Kompas.com, seksolog dan androlog dari Universitas Udayana, Prof Dr Wimpie Pangkahila, Sp And memberikan jawaban. Dia menganggap aktivitas seksual tersebut masih tergolong normal. Dorongan seksual, katanya, dipengaruhi beberapa faktor, antara lain hormon seks, keadaan kesehatan tubuh, faktor psikis, pengalaman seksual sebelumnya, dan rangsangan seksual yang diterima.

"Kalau faktor tersebut mendukung, dorongan seksual terasa kuat, dan hubungan seksual sering dilakukan," katanya.

Lantas seperti apa hiperseksual itu? Prof Wimpie menyebut penderitanya biasanya melakukan hubungan dengan banyak pasangan karena pasangan tetapnya tidak selalu bersedia melakukan hubungan dengan frekuensi sangat sering. Pada wanita, hiperseksual disebut nymphomania.

Dengan keinginan istri untuk sering berhubungan seks, sepanjang tidak ada keluhan dari suami, maka tidak ada yang mesti dirisaukan. Tidak ada dampak buruk sepanjang dilakukan sesuai dengan kemauan dan kemampuan bersama.

Andaikata suatu saat suami tidak mampu memenuhi keinginan istri untuk melakukan hubungan seksual yang sering, dan itu sampai mengganggu, tentu harus dicarikan jalan keluar.

Namun, jika hiperseks itu benar terjadi, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk meredamnya, antara lain:

1.Berdua dengan suami mengkonsultasikannya pada ahli untuk melakukan pengobatan fisik maupun psikis.

2.Membantu pasangan untuk mengobati hiperseksnya, dengan mencari tahu penyebab utama kelainan tersebut timbul pada diri pasangan.

3.Menghindari hal-hal yang dapat menimbulkan gejolak seksual pasangan, coba membatasi hasrat berhubungan intim dari pasangan.