Calon tunggal tanpa lawan tapi tetap ikut pemilihan

Mesothelioma Law Firm, Donate Car to Charity California, Donate Car for Tax Credit, Donate Cars in MA, Donate Your Car Sacramento, How to Donate A Car in California, Sell Annuity Payment, Donate Your Car for Kids, Asbestos Lawyers, Structures Annuity Settlement, Car Insurance Quotes Colorado, Annuity Settlements, Nunavut Culture, Dayton Freight Lines, Hard drive Data Recovery Services, Donate a Car in Maryland, Motor Replacements, Cheap Domain Registration Hosting, Donating a Car in Maryland, Donate Cars Illinois.

Tak ada pesaing bagi pasangan yang menjadi calon tunggal kepala daerah dalam Pilkada 2018. Tak ada pasangan A-B menghadapi pasangan C-D plus E-F.

Kalau tak ada pesaing kenapa tetap ada pilkada? Tanpa pilkada tak akan ada kepala daerah pengganti pejabat lama yang akan kedaluwarsa -- orangnya sih bisa sama. Calon tunggal harus berjuang untuk mendapatkan persetujuan dari masyarakat pemilih untuk (kembali) menjadi wali kota, bupati, atau gubernur.

Jumlah pasangan sebagai calon tunggal, untuk Pilkada 2018, mulanya 19 daerah pemilihan, dan akhirnya jadi 13 daerah -- artinya ada 26 orang calon kepala daerah beserta calon wakil.

Kemunculan calon tunggal mengundang kritik terhadap partai politik. Apalagi jika calon tanpa tanding itu adalah petahana atau inkumben. Partai gagal melakukan kaderisasi sehingga tak mampu memunculkan bibit unggul.

Jumlah partai dan distribusi kursi di DPRD menjadi sandungan dalam pencalonan. Mau satu partai sendirian maupun bersama partai lain, pendaftaran calon ke KPU hanya dapat dilakukan jika didukung minimum 20 persen kursi. Demikian menurut Pasal 40 UU No. 10 Tahun 2016.

Jika jumlah kursi pendukung di bawah 20 persen, pasangan calon tak dapat didaftarkan. Calon yang sudah terdaftar bisa saja cuma sepasang, alias calon tunggal, lantaran calon lawan tersingkir sebelum bertanding.

Kekhawatiran bakal muncul calon tunggal itu sempat terjadi di Karanganyar, Jawa Tengah. Akhirnya kabupaten itu bisa punya dua calon. Itu pun pendaftarannya 20 menit sebelum tenggat (17//1/2018, pukul 23.40), dan tuntas setelah hari berganti: pukul 02.00 (detikNews, 18/1/2018).

Dan inilah latar ringkas dua pasangan calon. Pertama: Juliyatmono dan Rober Christanto (diusung Golkar, PDIP, PAN, PPP, Hanura, PKB, dan Demokrat). Kedua: Rohadi Widodo dan Ida Retno Wahyuningsih ( PKS dan Gerindra).

Juliyatmono adalah imkumben, masih jadi bupati. Adapun Rohadi sami mawon, juga petahana, masih jadi wakil bupati. Ia bilang, hubungan dengan Juliyatmono di kantor masih baik (Merdeka.com. 20/1/2018).